BAB
I
PENDAHULUAN
Pembelajaran sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan
, jenis dan prosedur kegiatannya, membutuhkan rangkaian pemikiran yang cermat.
Rangkaian pemikiran yang cermat itu, diperlukan agar jenis dan prosedur
kegiatan yang dipilih dan ditetapkan nantinya mempunyai nilai fungsional yang
tinggi sebagai alat untuk pencapaian tujuan. Terlebih lagi, faktor-faktor yang
ikut terlibatkan dalam kegiatan pembelajaran sangat beranekaragam, maka
kecermatan itu diperlukan, agar koherensi hubungan antar faktor tersebut, dapat
sinergis dalam pencapaian tujuan. Kegiatan guru yang berkenaan dengan
penelusuran, pemilihan jenis dan prosedur kegiatan serta lain-lain pendukung
kegiatan pembelajaran tersebut, lazimnya disebut kegiatan pemilihan metode
pembelajaran.
Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan
[KBBI, 1995]. Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. [Wijaya Kusumah, 2009].
Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada
kompetensi guru, terutama kompetensi profesional berkaitan dengan proses
pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori
pembelajaran, maka guru pun dituntut mampu menguasai dan memilih metode
pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif, kreatif, dan belajar
dalam suasana senang serta efektif. Metode merupakan upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam
rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan
metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan Metode dalam Belajar
Mengajar
Kegiatan belajar
mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur manusiawi adalah sebagai suatu
proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usahanya adalah
dengan memahami kedudukan metode pembelajaran sebagai salah satu komponen
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kedudukan metode pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1.
Metode
sebagai alat motivasi ekstrinsik
Metode
ekstrinsik Menurut Djamarah (2006) yang dikutip dari Sardiman. A.M. (1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena ada rangsangan dari luar. Karena itu, Metode berfungsi sebagai alat
perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
Dalam penggunaan
metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas.
Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode.Tuuan instruksional adalah pedoman
yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan , guru perlu
merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur untuk dapat memudahkan dalam
pemilihan metode untuk menunjang
pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Dalam mengajar, guru tidak hanya
menggunakan satu metode, namun beberapa metode agar peserta didik tidak bosan
dengan hanya satu metode. Bila seorang guru hanya menggunakan satu metode, anak
diidik akan terlihat kurang bergairah dalam belajar, kejenuhan dan kemalasan
tampak dalam kegiatan belajar. Ini
berarti , metode tidak dapat difungsikan sebagai alat ekstrinsik dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan metode yang bervariasi dapat dijadikan
sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam
pembelajaran sekolah.
2.
Metode
sebagai Strategi pengajaran
Dalam kegiatan
belajar mengajar tidak semua anak didik mempu berkonsentrasi dalam waktu yang
relative lama. Daya serap setiap anak didik berbeda-beda. Faktor intelegensi
mempengaruhi daya serap anak didik. Oleh
karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Metode adalah salah
satunya. Boleh jadi sekelompk anak didik mudah menyerap pelajaran dengan metode
Tanya jawab, atau metode demonstrasi , eksperimen, cearmah dan sebagainya. Menurut Djamarah (2006) yang dikutip dari
Dra. Roestiyah.N.K.(1989:1) dalam proses pembelajaran guru harus memiliki
strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada
tujuan yang diharapkan. Salah satu cara untuk menguasai strategi itu harus
menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya metode mengajar. Dengan demikian metode mengajar adalah
strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3.
Metode
sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan adalah
suatu cita-cita yang kan dicapai dalam proses
pembelajaran yang memberikan arah kemana proses pembelajaran akan
dibawa. Tujuan dari proses pembalajaran
tidak akan tercapai apabila komponen-komponen lainnya tidak diperhatikan. Salah
satu komonennya adalah metode. Dengan memanfaatkan metode sebaik-baiknya tujuan
pembelajaran akan tercapai. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat
menunjang proses pembelajaran sehingga akan menjadi alat efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Menurut hasil forum Carnegie tentang pendidikan dan
ekonomi (Arend et al., 2001), di abad informasi ini terdapat sejumlah kemampuan
yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran. Kemampuan-kemampuan tersebut,
adalah memiliki pemahaman yang baik tentang kerja baik fisik maupun sosial,
memiliki rasa dan kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data, memiliki
kemampuan membantu pemahaman siswa, memiliki kemampuan mempercepat kreativitas
sejati siswa, dan memiliki kemampuan kerja sama dengan orang lain.
B. Pemilihan dan Penentuan Metode
Pembelajaran
Guru sebagai
salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang
kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas. Salah satu kegiatan yang
harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode bagaimana
yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengajar yang
digunakan guru setiap pertemuan berbeda-beda disesuaikan dengan tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan.
Dalam bahasan
ini mencoba membahas masalah pemilihan metode dan penentuan dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan uraian dimulai, dari nilai strategis metode, efektifitas
penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode, hingga
factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode.
1.
Nilai
strategis metode
Kegiatan belajar
mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan
anak didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di
kelas.
Kegagalan
pengajaran salah satunya disebabakan oleh pemilihan metode yang kurang tepat.
Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif
dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tidak
sesuai dengan tujuan pengajaran.
Metode dapat
dipahami sebagai suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan
pembelajaran. Nilai strategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya
kegiatan pembelajaran. Karena itu, guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan
dan pennetuan metode sebelum kegitan belajar dilksnakan dikelas.
2.
Efektivitas
penggunaan metode
Ketika anak
didik tidak mampu berkonsentrasi, ketika sebagian besar anak didik membuat
kegaduhan, ketika anak didik menunjukkan kelesuan, ketika minat anak didik
semakin berkurang dan ketika sebagian besar anak didik tidak menguasai bahan
yang telah guru sampaikan, ketika itulah guru mempertanyakan factor penyebabnya
dan dan berusaha mencari jawabannya secara tepat. Karena apabila tidak, maka
apa yang guru sampaikan akan sia-sia. Karenanya, efektivitas penggunaan metode
patut di pertanyakan.
Penggunaan
metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam
mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Efektivitas penggunaan metode dapat
terjadi bila ada kesesuaian sntara metode denagn semua komponen pengajaran yang
telah diprogramkan dalam satuan pelajaran,sebagai persiapan tertulis.
3.
Pentingnya
Pemilihan dan Penentuan Metode
Kegagalan guru
mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan pennetuan metode
tidak dialkukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing
metode pengajaran. Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran.
4.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Winarno Surakhmad (1990; 97)
mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa
faktor, sebagai berikut :
A. Anak
didik
Anak didik adalah manusia
berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Perbedaan individual anak didik pada
aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kreatif dalam waktu yang relative lama demi tercapainya tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan demikian jelas,
kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode pengajaran.
B. Tujuan
Tujuan adalah
sasaran yang dituju dari setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan dalam pendidikan
dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan fungsinya. Secara hierarki tujuan itu
bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan intruksional atau
tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, tujuan
institusional, dan tujuan pendidikan dan nasional.
Metode yang guru
pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi kedalam diri
setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus mengikuti tujuan. Karena itu,
kemempuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus
mendukung sepenuhnya.
C. Situasi
Situasi kegiatan pembelajaran yang
guru ciptakan tidak selamanya. Sama dari
ke hari. Misalnya suatu saat guru ingin
menciptakan situasi pembelajaran di alam terbuka, yaitu diluar ruang
sekolah. Maka guru dalam hal in tentu memilih metode mengajar yang sesuai
dengan situasi yang diciptakan. Di lain
waktu apabila guru sesuai dengan sifat dan bahan kemampuan yang ingin dicapai oleh
tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok.
Situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
pembelajaran.
D. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah
kelengkapan yang menunjang belajar. Anak didik disekolah. Lengkap tidaknya
fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
E. Guru
Setiap guru
mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru yang bertitel sarjana pendidikan
dan keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana bukan pendidikan dan keguruan.
Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan barangkali lebih banyak menguasai
metode-metode mengajar, karena memang dia dicetak sebagai tenaga ahli dibidang
keguruan dan wajar saja dia menjiwai dunia guru.
Latar belakang
pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap
berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan,
dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode mengajar.
C. Macam-macam Metode Pembelajaran
Terdapat beberapa macam metode
mengajar yang dapat digunakan dalam mengajarkan matematika, bergantung kepada
siapa yang belajar matematiaka. Macam-macam metode tersebut antara lain :
1.
Metode
Proyek
Metode Proyek adalah cara penyajian
pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari
berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan
bermakna.
Kelebihan Metode Proyek
a)
Dapat memperluas pemikran siswa yang
berguna dalam menghadapi masalah kehidupan.
b)
Dapat membina siswa dengan kebiasaan
,enerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari
secara terpadu.
c)
Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip
didaktik moderen.
Kelemahan Metode proyek
a)
Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat
ini, baik secara vertical ataupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan
metode ini.
b)
Pemilihan topic unit yang tepat sesuai
dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas, dan sumber-sumber belajar yang
diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah
c)
Bahan pelajaran sering menjadi luas
sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
2.
Metode
Eksperimen
Metode Eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari.
Kelebihan
Metode Eksperimen
a)
Membuat siswa lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
b)
Dapat membina siswa untuk membuat
terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaan dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia
c)
Hasil-hasil percobaan yang berharga
dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia
Kelemahan
Metode Eksperimen
a)
Metode ini lebih cocok untuk bidang
studi science dan teknologi
b)
Metode ini memerlukan ketelitian,
keuletan dan ketabahan
c)
Setiap percobaan tidak selalu memberikan
hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada
diluar jangkauan kemampuan dan pengendalian
3.
Metode
Tugas dan Resitasi
Metode Tugas atau Resitasi adalah metode
penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melekukun
kegiatan belajar. Dalam penerapan metode Resitasi perlu memperhatikan langkah-langkah
sebagai berikut:
a)
Fase Pemberian Tugas
b)
Langkah Pelaksanaan Tugas
c)
Fase Mempertanggung Jawabkan tugas
Kelebihan
Metode Resitasi (Tugas)
a)
Lebih merangsang siswa dalam melakukan
aktivitas belajar individual ataupun kelompok.
b)
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di
luar pengawasan guru
c)
Dapat membina tanggung jawab dan
disiplin siswa
d) Dapat
mengembangkan kreativitas siswa
Kelemahan Metode Resitasi (tugas)
a)
Siswa sulit di control, apakah
mengerjakan tugas atau tidak
b)
Khusus untuk tugas kelompok, tidak
jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja,
sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik,
c)
Sering memberikan tugas yang monoton
dapat membuat siswa bosan
4.
Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran,
dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Kelebihan
Metode Diskusi
a)
Merangsang kreativitas anak didik dalam
bentuk ide atau gagasan dan terobosan yang baru dalam pemecahan suatu masalah
b)
Mengembangkan sikap menghargai pendapat
orang lain
c)
Memperluas wawasan
d) Membina
untuk terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah
Kelemahan Metode Diskusi
a)
Pembicaraan terkladang menyimpang,
kadang memerlukan waktu yang panjang
Tidak dapat dipakai pada kelompok besar
b)
Peserta mendapat informasi yang terbatas
5.
Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan Role playing dapat
dikatakn sama artinya, dan dalam pemakainnya sering disilihgantikan. Sosiodrama
pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah
social.
Tujuan yang diharapkan dengan
penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah:
a)
Agar siswa dapat menghayati dan
menghargai perasaan orang lain
b)
Dapat belajar bagaimana membagi tanggung
jawab
c)
Dapat belajar bagaimana mengambil
keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
d) Merangsang
kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
6.
Metode
Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, serta disertai dengan
lisan
Kelebihan Metode Demonstrasi
a)
Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan
lebih kongkret
b)
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c)
Proses poengajaran lebih menarik
d) Siswa
dirangsan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan,
dan mencoba melakukannya sendiri
Kelemahan
Metode Demonstrasi
a)
Memerlikan keterampilan guru secara
khusus dalam mendemonstrasikan bahan ajar
b)
Fasilitas yang kurang
7.
Metode Problem Solving
Metode Problem Solving adalah metode
mengajar dan juga merupakan metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan.
Kelebihan Metode Problem Solving
a)
Dapat membuat pendidikan disekolah lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
b)
Dapat membiasakan para siswa menghadapi
dan memecahkan masalah secara termpil.
c)
Merangsang perkembangan berfikir siswa
secara kreatif dan menyeluruh
Kelemahan
Metode Problem Solving
a)
Memerlukan keterampilan guru dalam
menentukan suatu masalah yang sesuai dengan tingkat berfikir siswa
b)
Memerlukan waktu yang cukup lama dan
sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
8.
Metode
Karyawisata
Metode karya wisata adalah suatu metode
mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa
membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta
didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a)
Karyawisata menerapkan prinsip
pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b)
Membuat bahan yang dipelajari di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c)
Pengajaran dapat lebih merangsang
kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut
:
a)
Memerlukan persiapan yang melibatkan
banyak pihak.
b)
Memerlukan perencanaan dengan persiapan
yang matang.
c)
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi
menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d) Memerlukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e)
Biayanya cukup mahal.
f)
Memerlukan tanggung jawab guru da n
sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama
karyawisata jangka panjang dan jauh.
9.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan
memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa
akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan
keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika
menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk
mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini
akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran
siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
10. Metode Latihan
Metode latihan keterampilan adalah suatu
metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk
melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk
apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat
tas dari mute/pernik-pernik.
11. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian
bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah
dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu
merancang kegiatan siswa.
Kelebihan
metode ceramah
a)
Guru mudah menguasai kelas
b)
Mudah mengorganisasikan tempat
duduk/kelas
c)
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang
besar
d) Mudah
mempersiapkan dan melaksanakannya
e)
Guru mudah menerangkan pelajaran dengan
baik
Kelemahan
metode ceramah
a)
Mudah menjadi verbalisme (pengertian
kata-kata)
b)
Yang visual menjadi rugi, yang auditif
(mendengar) lebih besar menerimanya
c)
Bila selalu digunakan dan terlalu lama,
membosankan
d) Guru
menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar
sekali
e)
Menyebabkan siswa menjadi pasif
D. Praktik Penggunaan Metode Pembelajaran
Dalam praktiknya, metode mengajar
tidak hanya digunakan sendiri-sendiri tetapi merupakan kompinasi dari beberapa
metode mengajar. Berikut dikemukakan kemungkinan kombinasi metode mengajar :
1)
Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas
2)
Ceramah, diskusi, dan tugas
3)
Ceramah, demonstrasi dan eksperimen.
4)
Ceramah, sosio drama, dan diskusi.
5)
Ceramah, problem solving dan tugas.
6)
Ceramah, demonstrasi dan latihan.
BAB
III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Metode Pembelajaran adalah cara menyajikan materi
yang bersifat umum. Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang
sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau
dalam waktu yang relatif lama. metode dalam rangkaian sistem pembelajaran
memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi
pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran,
karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan
melalui penggunaan metode pembelajaran. Kedudukan metode pembelajaran adalah
sebagai alat motivasi ekstrinsik , alat untuk mencapai tujuan dan alat untuk
mencapai tujuan. Macam-macam Metode Pembelajaran adalah metode proyek,
eksperimen, tugas dan resitasi , diskusi, sosiodrama, demontrasi, problem
solving, karya wisata, Tanya jawab, latihan, ceramah dan belajar kooperatif.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta,
Jakarta, Cet.IV. 2010
2. Bektiarrso,singgih,
Strategi Pembelajaran. Laksbang, Jogjakarta.2011
3. Majid,
Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Rosda Karya, Bandung. 2008
KEREN
BalasHapus